MAKASSAR - Manajemen PSM Makassar mengajukan permohonan penundaan pemberian sanksi kepada PSSI dan BLI. Permohonan tersebut terkait pelarangan main tanpa penonton saat bertanding melawan Persija Jakarta Rabu (25/11/2009) di Stadion Mattoanging.
PSSI dan BLI memberikan sanksi pelarangan kepada PSM karena aksi pelemparan sejumlah peononton ke lapangan, saat PSM menjamu PSPS Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Seperti dikemukakan Manajer PSM Kadir Halid di sela Musda Golkar Sulsel akhir pekan lalu. Kadir mengatakan, pengajuan itu telah dilakukan sejak awal November 2009. Pasalnya, permainan melawan Persija adalah salah satu laga kandang yang dinanti penonton bola di Makassar dan sekitarnya.
"Kami meminta pemberian snaksi diundur hingga laga kandang PSM berikutnya. Semoga PSSI mengabulkan. Kami sedang menunggu jawaban," ujar Kadir.
Kadir mengakui, pihaknya dapat merugi hingga Rp 250 juta, jika laga kandang menjamu Persija tanpa penonton. Prediksinya, penonton akan berjubel guna menghadiri pertandingan tersebut. "Pertandingan PSM dan Persija selama ini sangat dinantikan pecinta sepakbola Sulsel," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat dikonfirmasi dalam kesempatan serupa tentang permohonan itu tak mau berkomkentar banyak. Menurutnya, pemberian sanksi memiliki aturannya sendiri.
"Itu bukan tugas Saya sebagai Ketua Umum, tapi keputusan di tangan Komisi Disiplin. Semua ada aturannya," tegas Nurdin menanggapi permintaan dari manajer PSM yang juga adding kandungnya tersebut.
PSM mendapatkan sanksi main tanpa penonton dalam laga kandang (25/11/2009), melawan Persija. Pasalnya, dalam laga kandang sebelumnya menjamu PSPS Pekanbaru, terjadi penghentian pertandingan.
Penghentian itu terjadi karena rusuh penonton fanatik PSM yang tak terima Pasukan Ramang tim andalannya kalah dari tim tamu PSPS. Akhirnya, aksi saling lempar dan saling dorong antara penonton dan aparat keamanan terjadi. Pertandingan terhenti sekira 17 menit. Dua orang korban terluka akibat peristiwa tersebut.
PSSI dan BLI memberikan sanksi pelarangan kepada PSM karena aksi pelemparan sejumlah peononton ke lapangan, saat PSM menjamu PSPS Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Seperti dikemukakan Manajer PSM Kadir Halid di sela Musda Golkar Sulsel akhir pekan lalu. Kadir mengatakan, pengajuan itu telah dilakukan sejak awal November 2009. Pasalnya, permainan melawan Persija adalah salah satu laga kandang yang dinanti penonton bola di Makassar dan sekitarnya.
"Kami meminta pemberian snaksi diundur hingga laga kandang PSM berikutnya. Semoga PSSI mengabulkan. Kami sedang menunggu jawaban," ujar Kadir.
Kadir mengakui, pihaknya dapat merugi hingga Rp 250 juta, jika laga kandang menjamu Persija tanpa penonton. Prediksinya, penonton akan berjubel guna menghadiri pertandingan tersebut. "Pertandingan PSM dan Persija selama ini sangat dinantikan pecinta sepakbola Sulsel," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat dikonfirmasi dalam kesempatan serupa tentang permohonan itu tak mau berkomkentar banyak. Menurutnya, pemberian sanksi memiliki aturannya sendiri.
"Itu bukan tugas Saya sebagai Ketua Umum, tapi keputusan di tangan Komisi Disiplin. Semua ada aturannya," tegas Nurdin menanggapi permintaan dari manajer PSM yang juga adding kandungnya tersebut.
PSM mendapatkan sanksi main tanpa penonton dalam laga kandang (25/11/2009), melawan Persija. Pasalnya, dalam laga kandang sebelumnya menjamu PSPS Pekanbaru, terjadi penghentian pertandingan.
Penghentian itu terjadi karena rusuh penonton fanatik PSM yang tak terima Pasukan Ramang tim andalannya kalah dari tim tamu PSPS. Akhirnya, aksi saling lempar dan saling dorong antara penonton dan aparat keamanan terjadi. Pertandingan terhenti sekira 17 menit. Dua orang korban terluka akibat peristiwa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar