.jpg)
Foto: Reuters
KAZAN - Barcelona akan menghadapi lawan alot Rubin Kazan pada babak penyisihan Grup F Liga Champions di Stadion Central Kazan, Kamis (5/11/2009) dinihari WIB. Dalam lawatannya ke Rusia, El Barca dikhawatirkan mengalami masalah dengan cuaca.
Pelatih Barcelona Josep Guardiola menyatakan tidak ada alasan kuat menjadikan kondisi cuaca sebagai faktor terkait hasil pertandingan. Setiap pemain harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Barcelona akan bermain dengan suhu di bawah nol derajat celcius. Tapi, Guardiola tidak yakin cuaca akan menjadi faktor. Buktinya Barcelona bisa mengalahkan Shakhtar Donetsk 1-0 pada final UEFA Super Cup 2009 di Stade Louis II, Monaco. Meski lapangannya terasa sangat keras, para pemain mampu mengatasinya.
"Setelah bermain di Monaco, kami menyambut kondisi lapangan seperti apapun. Kami ingin bermain di cuaca yang lebih baik, tetapi kita tidak berpikir cuacanya dingin. Bila tim ingin melakukan hal-hal besar, tentu dihadapkan banyak kendala. Bermain di lapangan berlumpur dengan suhu 40 derajat atau bermain melawan dua belas lawan [plus pendukung] tentu bisa saja dialami," kata Guardiola dalam jumpa pers seperti dilansir reuters, Rabu (4/11/2009).
"Mengacu pengalaman saya sebagai pemain, yang harus Anda lakukan yaitu pemanasan lebih intensif, lebih melenturkan otot dan lebih sedikit bergerak tidak akan menimbulkan efek bagi tubuh. Sehingga lingkungan tidak mempengaruhi kondisi tubuh. Ketika dingin saat bermain, maka Anda kurangi gerakan," bebernya.
Guardiola juga mengatakan, kemenangan Rubin 1-2 di Camp Nou bukan satu keberuntungan. Klub asal Rusia tersebut layak meraih kemenangan dan Kurban Berdyev merupakan pelatih terbaik sejak dirinya memberut Barcelona.
"Keberuntungan tidak ada di sepakbola. Rubin memperoleh kemenangan karena layak mendapatkannya. Mereka memainkan permainan dengan gaya sendiri. Rubin merupakan tim terorganisir yang luar biasa. Mereka memiliki pelatih terbaik yang pernah saya lihat. Saya menduga akan terjadi satu pertandingan seperti pertemuan pertama di Camp Nou," pungkasnya.
Pelatih Barcelona Josep Guardiola menyatakan tidak ada alasan kuat menjadikan kondisi cuaca sebagai faktor terkait hasil pertandingan. Setiap pemain harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Barcelona akan bermain dengan suhu di bawah nol derajat celcius. Tapi, Guardiola tidak yakin cuaca akan menjadi faktor. Buktinya Barcelona bisa mengalahkan Shakhtar Donetsk 1-0 pada final UEFA Super Cup 2009 di Stade Louis II, Monaco. Meski lapangannya terasa sangat keras, para pemain mampu mengatasinya.
"Setelah bermain di Monaco, kami menyambut kondisi lapangan seperti apapun. Kami ingin bermain di cuaca yang lebih baik, tetapi kita tidak berpikir cuacanya dingin. Bila tim ingin melakukan hal-hal besar, tentu dihadapkan banyak kendala. Bermain di lapangan berlumpur dengan suhu 40 derajat atau bermain melawan dua belas lawan [plus pendukung] tentu bisa saja dialami," kata Guardiola dalam jumpa pers seperti dilansir reuters, Rabu (4/11/2009).
"Mengacu pengalaman saya sebagai pemain, yang harus Anda lakukan yaitu pemanasan lebih intensif, lebih melenturkan otot dan lebih sedikit bergerak tidak akan menimbulkan efek bagi tubuh. Sehingga lingkungan tidak mempengaruhi kondisi tubuh. Ketika dingin saat bermain, maka Anda kurangi gerakan," bebernya.
Guardiola juga mengatakan, kemenangan Rubin 1-2 di Camp Nou bukan satu keberuntungan. Klub asal Rusia tersebut layak meraih kemenangan dan Kurban Berdyev merupakan pelatih terbaik sejak dirinya memberut Barcelona.
"Keberuntungan tidak ada di sepakbola. Rubin memperoleh kemenangan karena layak mendapatkannya. Mereka memainkan permainan dengan gaya sendiri. Rubin merupakan tim terorganisir yang luar biasa. Mereka memiliki pelatih terbaik yang pernah saya lihat. Saya menduga akan terjadi satu pertandingan seperti pertemuan pertama di Camp Nou," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar